ISRAEL
Siapa yang tidak tahu nama Israel? Suatu nama yang sangat terkenal. Saya percaya, semua orang tahu dan pernah mendengar nama Israel. Ini adalah nama bangsa pilihan Tuhan. Inilah bangsa yang sangat dikasihi Tuhan. Bukan karena jumlahnya yang besar. Bukan karena ukuran tinggi badan orang-orangnya yang seperti raksasa. Bukan juga karena kemajuan tehnologinya atau militernya. Tapi terutama, juga bukan karena kebaikan mereka.
Dengan jelas, dari masa ke masa, Alkitab menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala dan sulit diatur. Secara spiritual, lebih banyak kejahatan mereka dari pada kebaikan mereka. Bukan karena kurang mujizat. Bukan karena kurang hamba Tuhan. Bukan karena kurang petunjuk dan Firman Tuhan. Tuhan sudah berbicara kepada mereka lewat berbagai macam cara, tapi realitanya ya banyak kali masih sering melanggar.
Dalam bagian ini juga, kita melihat bahwa Tuhan kembali mengirimkan hamba-Nya, yaitu nabi Yehezkiel kepada mereka untuk memperingatkan mereka akan dosa pemberontakan mereka. Sangat ironis ya, sampai saat ini, mereka hidup dalam dosa dan memberontak kepada Tuhan yang sudah sangat baik, setia dan berlimpah berkat kepada mereka.
Kembali Tuhan mengirim hamba-Nya yang lain kepada mereka untuk berbicara kepada mereka. Mungkin kalau dianggap bahwa hamba Tuhan tertentu, ada kekurangan kelemahannya, mungkin dengan hamba Tuhan yang baru, mereka bisa disadarkan.
Apa yang bisa kita pelajari dalam bagian ini?
a. Tuhan tidak pernah kalah menyerah kepada Israel.
Tuhan tidak pernah meninggalkan, menyerah dan membuang Israel yang terus melanggar kehendak dan perintah-Nya terang-terangan. Orang Israel membuat patung dan menyembah ilah lain secara terang-terangan. Apa yang sudah dihancurkan, dibangun kembali. Apa yang sudah dilarang, dilakukan lagi. Dan kalau mau menyebut semua dosa pemberontakan mereka, sungguh sangat amat banyak. Tapi, Tuhan tetap dengan kasih yang sempurna dan sama mengasihi mereka.
b. Tuhan tidak pernah kompromi dengan kejahatan Israel.
Memang Tuhan tidak pernah menyerah kepada Israel. Tuhan tidak pernah mundur untuk terus mengasihi mereka. Tapi, Tuhan juga tidak pernah berkompromi, bertoleransi dan memahami dosa pemberontakan mereka. Tuhan tidak pernah memberi lampu hijau untuk mereka bisa terus menerus melakukan dosa pemberontakan mereka. Maka, dalam hal ini, Tuhan kembali mengirimkan nabi-Nya untuk bisa mengingatkan dan mendorong mereka kembali kepada kebenaran.
c. Tuhan tidak pernah kurang dalam Firman-Nya kepada Israel.
Tuhan tidak hanya mengirimkan nabi-Nya, tapi Tuhan juga mengirimkan Firman-Nya lewat nabi-Nya ini. Firman yang dikatakan dalam bahasa mereka. Firman yang kadang dikatakan disertai dengan peragaan melalui kehidupan atau perbuatan nabi-Nya ini. Seperti dalam bagian ini, Yehezkiel disuruh Tuhan untuk memakan gulungan kitab (v 8). Melalui peragaan ini, diharapkan mereka tidak hanya bisa mendengar, tapi juga melihat apa yang dikehendaki Tuhan. Sehingga mereka tidak lagi bisa berkata, ”Kami tidak mengerti kehendak Tuhan.”
Dalam bulan keluarga ini, kita mau selalu taat dan setia kepada Tuhan. Hidup kita memang banyak tantangan dan masalah. Sampai hari ini, rasanya masalah penyakit ini, masih belum kelihatan jelas kapan akan berakhir. Masalah ekonomi masih banyak. Dll. Mari kita selalu berharap, beriman kepada Tuhan dan mengalirkan optimisme kepada semua orang, sehingga pengharapan dan kekuatan boleh tetap ada dalam hati kita semua.
Recent Comments