Ibadah Raya, Minggu 19 Juni 2022

 

 Dikasihi untuk Mengasihi

1 Petrus 2:10

Gracia Lina, M.Si.Teol.

Jika Bp./Ibu/Sdr. melirik ke ayat di atasnya, maka Bp./Ibu/Sdr. akan menemukan ayat yang kita bahas pada Ibadah kita 22 Mei 2022 dengan tema “Terpilih Menjadi Pemberita Karya Ilahi”. Kebetulan ketika itu saya yang juga berkesempatan untuk menyampaikannya. Karena itu dengan demikian khotbah kali ini menjadi semacam “khotbah bersambung” dari khotbah 22 Mei yang lalu.

Sebagaimana telah saya sampaikan pada kesempatan yang lalu, di awal suratnya, Petrus menyebut jemaat-jemaat Tuhan di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (1 Petrus 1: 2) sebagai “orang-orang dipilih Allah sesuai dengan rencana Allah” (Pasal 1: 2). Di pasal 2 ayat 9 – yang di khotbah 22 Mei lalu menjadi ayat mas kita – Petrus bahkan menyebut mereka sebagai “bangsa pilihan Allah”, sebuah sebutan atau gelar kebanggan dari bangsa Israel atau bangsa Yahudi sejak dulu. Petrus bahkan melangkah lebih jauh dengan menyebut para pembacanya sebagai “imamat yang rajani” (royal priesthood), yaitu gelar imam-imam dari keturunan suku Lewi. Sungguh sebutan yang tidak main main. Bayangkan, mereka yang dulunya disebut “kafir”, tidak mengenal Tuhan, para penyembah berhala, dan hidup bergelimang dosa, kini disebutkan “bangsa pilihan Allah.” Luar biasa!

Juga sebagaimana sudah saya sampaikan, sebutan “bangsa pilihan Allah” dan “imamat rajani” juga melekat kepada kita, orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kitalah “bangsa pilihan Allah”, kitalah “imamat rajani”! Dan tugas kita adalah “memberitakan memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya  yang ajaib.”

Nah, Bp./Ibu/Sdr. di ayat 10 yang menjadi ayat mas kita hari ini, Petrus menyebut pembaca suratnya – dan juga kita – sebagai “…yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” Apa maknanya bagi kita saat ini? Mari simak Firman Tuhan kali ini bersama-sama.