MENDERITA YANG BENAR
1 Petrus 3:13-17
Menderita bukanlah hal yg diinginkan oleh seseorang, apalagi setelah kita melakukan hal yg baik. Menderita membuat kita tdk nyaman dan tertekan, oleh sebab itu byk org yg mencoba semua cara utk menghindari penderitaan atau kalau mmg tdk bs dihindari, mrk akan segera mencari jalan utk keluar dari penderitaannya.
Dlm surat Petrus kpd orang2 pendatang yg ada di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia dan Bitinia ini bertujuan utk menguatkan mrk yg sedang mengalami aniaya krn percaya kpd Kristus. Petrus sendiri sering mengalami penganiayaan (dipenjara, dipukul, diancam) padahal Petrus tdk melakukan kejahatan. Petrus menerima itu semua krn iman kepercayaannya kpd Kristus, tetapi penderitaan tsb tdk menggoyahkan iman Petrus. Justru Petrus dpt menguatkan org percaya lainnya.
Pada umumnya, jika kita rajin berbuat baik, org tdk akan berbuat jahat pd kita. Tetapi kadang2 hal itu msh mgk terjadi. Itulah yg disebut menderita krn kebenaran.
Matius 5:10 : ‘Berbahagialah org yg dianiaya oleh sebab kebenaran krn merekalah yg empunya kerajaan Sorga’
Apa yg kita pelajari dari hal ini?
1. Yesus sudah memperingatkan sejak dari semula.
Yesus tidak menutupi/memberi harapan palsu/ hal yg muluk2 dlm mengikuti Dia. Dari sejak semula Yesus sdh mengingatkan murid2-Nya dan kita saat ini akan byknya penderitaan yg akan kita alami. Tidak pernah Dia berjanji bhw mengikut Yesus pasti senang terus, tdk pernah susah/menderita.
2 Tim 3:12 : “Memang setiap org yg mau hidup beribadah didlm Kristus Yesus akan menderita aniaya”.
Kis 14:22 : “Di tempat itu mrk menguatkan hati murid2 itu dan menasihati mrk spy mrk bertekun dlm iman, dan mengatakan, bhw utk masuk kedlm Kerajaan Allah kita hrs mengalami byk sengsara.”
2. Yesus sendiri juga mengalaminya.
Yesus adalah Tuhan yg suci dan sempurna. Ia tdk pernah melakukan yg jahat. Tp penderitaan juga dialami Yesus bukan? Selama 3,5 th Yesus melayani di dunia, tdk ada hal yg jahat/tdk baik yg Ia lakukan, tetapi Yesus menerima cacian, dicari kesalahan-Nya, bahkan sampai akhirnya mati di kayu salib. Adalah mudah bagi-Nya utk menghindari semua penderitaan yg Dia alami, tetapi tidak Ia lakukan krn Ia mau memberi teladan kpd murid2-Nya dan kita semua bhw setiap org yg mengikut Dia bs mengalami bnyk penderitaan. Bhk Ia sendiri jg tak terluput dr penderitaan itu.
3. Yesus mendampingi kita menjalaninya.
Kita sering menderita baik itu lewat kata2 yg pedas, perbuatan yg tdk baik dr org lain, dikucilkan, dll., krn kita tidak mau melakukan hal2 yg dunia lakukan. Contoh: dunia mengajak kita utk berbohong, alasannya sih utk kebaikan, spy kita tdk dijauhi oleh teman kita. Apa yg akan kita lakukan? FT jelas mengatakan “jangan berdusta”, tdk ada kata “kecuali demi kebaikan”. Jika kita tetap berpegang teguh pada perintah-Nya dan kita mengalami penderitaan, jangan gentar krn Yesus berjanji bhw Ia akan mendampingi kita, menolong kita utk melewati semua penderitaan yg kita alami. Teruslah berbuat kebenaran krn Ia akan menolong dan memberkati kita. Mata Tuhan tertuju kpd org2 benar, dan telinga-Nya kpd permohonan mrk yg minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang org2 yg berbuat jahat.
Memang tidaklah mudah menderita krn kebenaran, tetapi bukankah hal itu lebih baik dr pd menderita krn kejahatan/kesalahan kita? Kiranya kita dimampukan Tuhan jika kita harus menderita krn kebenaran. AMIN (MR)
Recent Comments