Select Page

PUASA

Ada berbagai macam puasa yang ada di dalam Alkitab. Salah satunya adalah puasa Daniel. Rentang waktunya juga bermacam-macam. Ada yang 3 hari, ada yang 3 Minggu, ada juga yang 30 hari dan lain-lain. Di sini, kita melihat, Daniel berpuasa 3 Minggu atau 21 hari.

 

Cara Daniel berpuasa juga bukan dengan tidak makan sama sekali, tapi dengan cara tidak makan makanan yang enak-enak, daging dan minum anggur. Artinya, ia masih makan makanan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan dan minum air.

 

Lebih lanjut kita bukan hanya bicara tentang makanannya dan rentang waktunya, tapi juga hidupnya. Fasting is not only about eating, but also about restraining. Berpuasa itu bukan hanya soal makanan, tapi juga soal hidup yang menahan diri dari berbagai hal. Ada orang berpuasa dengan mengurangi atau tidak berbicara sama sekali. Ada juga yang berpuasa dengan mengurangi atau tidak bepergian sama sekali. Dan terutama, kalau berbicara tentang menahan diri, yang paling utama adalah menahan diri dari dosa. Dosa bukan hanya soal perbuatan, tapi juga soal di dalam hati dan pikiran. Percuma, tidak makan minum, tapi hati dan pikiran dipenuhi hal-hal yang jahat. Apa gunanya berpuasa, kalau hati masih dengki, iri, benci? Apa juga manfaatnya puasa, kalau masih melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah?

 

Dan yang juga tak kalah pentingnya, bahkan mungkin yang paling penting di atas semuanya adalah motivasinya, tujuannya, maksudnya. Apa maksud berpuasa? Apakah maksudnya adalah untuk memaksa Tuhan menuruti keinginan kita? Apakah maksudnya adalah untuk mencari keuntungan buat diri sendiri? Di sini, kita melihat, Daniel berpuasa dengan tujuan menyatakan kedukaannya, kesedihannya. Memang puasa bisa dilakukan untuk menyatakan kedukaan, kesedihan atau kehilangan. Tapi tidak harus demikian. Tidak harus setiap kali berduka, kita berpuasa. Sekali lagi, yang penting adalah maksudnya. Kita harus berhati-hati dengan maksud. Maksud yang tersembunyi ini sering kurang tepat atau keliru. Sering kita jatuh dalam dosa, bukan berbuat dosa atau berpikir tentang dosa-dosa yang lain, tapi dosa dalam maksud puasa kita. Kita sering memakai puasa untuk memaksa dan memojokkan Tuhan untuk menuruti keinginan pribadi atau mendapatkan keuntungan buat diri kita sendiri. Bahkan ada orang berpuasa untuk mendapatkan popularitas atau pujian dari manusia.Biarlah kalau kita berpuasa, kita hanya memiliki 1 maksud, yaitu untuk mencari kemuliaan Tuhan dengan lebih melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita.

 

Bulan ini, bangsa Indonesia akan memperingati kemerdekaannya yang ke 75. Maka dalam bulan kemerdekaan ini, mari kita bersyukur untuk kemerdekaan, bersyukur untuk kuasa Tuhan atas bangsa ini dan bersyukur untuk semua berkat-Nya kepada kita sebagaimana kita ada. (ASH)