Shallom, Sahabatku yang dikasihi Tuhan. Kembali lagi saya boleh menyapa teman-teman hari ini.
Sekalipun kita tidak bertemu (bertatap muka) setidaknya kita bisa bertemu dalam kesatuan Roh. Ingat
hastagnya dirumah ajah. Okey, mari kita bersama belajar tentang kebenaran Firman Tuhan. Namun
sebelumnya ingat gag Firman Tuhan minggu lalu, Apa yang disampaikan oleh kak Hari. Ya, pasti udh
pada lupa. Kalo mantan, masih ajah diinget. Apa lagi janjian sama pacar, pasti selalu diinget. Tapi sayang
gara-gara Corona gag bisa pergi kemana-mana. Wakakka…
Aku ingetin dulu ada 3 ciri orang yang mempunyai komitmen : Taat, Setia, dan mencintai Tuhan. Kali ini
Topik kita masih sama berkaitan dengan Komitmen yaitu “ojo mblenjani”. Yuk, kita simak bersama-
sama Ayat pedoman kita diambil dari yohanes 13 : 36 – 38
.
Menariknya saudara Kisah ini ditulis dalam 4 injil. Jarang sekali sebuah kisah atau peristiwa yang ada
didalam alkitab itu dicatat oleh ke-4 injil sekaligus. Artinya kisah ini memang sungguh penting untuk
disampaikan. Dan peristiwa ini merupakan pesan perpisahan yang Tuhan berikan kepada Murid-murid-
Nya. Sebelum ia akhirnya menjalani SALIB untuk menebus dosa kita. Yesus tahu, maksud petrus itu baik.
Petrus begitu mengasihi Yesus, dan begitu Tulus melakukan utk Kristus. Tetapi Yesus tahu, Petrus belum
cukup iman menanggung salib yang akan ditanggungnya. Kalau kita melihat injil, kita tahu bersama-
sama bahwa Petrus sangat dekat dengan Yesus, Yesus tahu karakter Petrus, Yesus tahu tabiat Petrus,
bahkan Yesus berani bilang jika sebelum ayam berkokok kamu akan menyangkal aku selama tiga kali.
.
Nah, Saudaraku yang dikasihi Tuhan bukankah hal itu yang seringkali kita lakukan di tengah Kehidupan
ini, kita bilang Cinta Sama Tuhan, Setia sama Tuhan, Taat sama Tuhan begitu ada masalah kita lupa sama
Tuhan. Begitu pula dalam kehidupan pelayanan dan peribadahan kita, mungkin awalnya kita baik dan
kita sama-sama mengerti karena baru kenal. Semakin lama, semakin kita kenal karakternya semakin
banyak gesekan, semakin banyak masalah yang kita hadapi. Hal itu bukan membuat kita semakin kuat
tapi malah semakin kita kecewa, kita meninggalkan gereja, meninggalkan pelayanan kita, bahkan
mungkin sudah tidak mau datang ke gereja.
.
Ketika kita memiliki komitmen siapkah kita menanggung setiap beban yang harus kita pikul. Rasa Sakit,
kecewa, terluka. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menepati janjinya, tetapi kita bisa melatih diri
kita untuk mencoba menepati janji dengan cara menguji diri kita sendiri, bukan menguji orang lain.
Ujilah dirimu Sendiri, Bisa tidak kamu menepati janji. Ketika kita bisa menepati janji, Saya yakin dan
percaya kita adalah orang-orang yang bertanggungjawab.
.
Mari saudaraku yang dikasihi Tuhan, kita sudah belajar bersama-sama tentang kebenaran Firman Tuhan
ini. Mari kita aplikasikan bersama-sama ditengah pandemi virus Corona ini kita mau belajar untuk
belajar berkomitmen. #dirumahaja – Jika tidak keperluan yang sangat mendesak, maka kita tetap
dirumah. Agar kita bisa memutuskan Rantai Virus corona ini. Sehingga kita bisa beraktivitas kembali
seperti semula, kita juga bisa bertemu dan semakin semangat dalam beribadah.
.
Ya, sudah kalau gitu. Semua orang sudah bahas Tentang Corona, kapan kita bahas masadepan kita
bersama. Hehee.. Belum siap??? Ywd, klo gitu aku juga gag Buru-buru koq.
Setidaknya kalau kamu belum bisa stay with me now, you can stay at home..
#dirumahaja
#jangankemana-mana
#jagakesehatanmu
#sampaijumpa
#Tuhanyesusmemberkatikitasemua
Recent Comments