APA ADANYA
Amsal 27 : 5 – 6
Pertama-tama, kita hrs mengerti bhw mengatakan yg sebenarnya ini adlh berkaitan dgn kebenaran yg absolute/mutlak. Ttg sesuatu yg tdk bs diubah oleh siapapun dan dimanapun. Jd ini bkn ttg hati nurani, budaya, tradisi turun temurun, dll yg tdk bersifat mutlak dan mudah berubah. Ini bkn ttg cara, metode atau gaya asal hasil akhirnya sama. Misalnya dlm matematika, 2+2=4 boleh dikatakan 8:2=4, tdk masalah krn hasil akhirnya sama, yaitu 4. Tetapi akan menjadi masalah jika dikatakan 2+2=6. Jd yg menjd persoalan adl hslnya, bkn prosesnya. Atau dlm hal udara, apakah mau di rmh, di ktr, di gunung, dimanapun tak masalah, selama msh ada udara.
Demkian jg dgn mengatakan yg sebenarnya dlm iman. Misalnya: Apakah mau dikatakan dgn volume suara kcl atau bsr, pd wkt pg atau mlm hari, di rmh atau di ktr, dll, tdk masalah, asal mengatakan Yesus satu2nya jln. Tapi, bila sdh mengatakan bhw Yesus salah satu jln keselamatan, mk itu menjd masalah serius. Mk tdk heran, tatkala kita mengatakan kebenaran apa adanya, seringkali dan sgt mgk membuat seseorg terluka, bahkan marah. Shg seringkali kita tdk mau/berani mengatakan yg sebenarnya, spy tdk membuat org lain terluka perasaannya, kita tdk kehilangan sahabat dan kita merasa aman.
Jd kpn kita hrs mengatakan kebenaran apa adanya?
1. Saat berkaitan dgn kitab suci Firman Tuhan.
Saat hal itu sesuai dgn kebenaran Firman, mk kita hrs mengatakan apa adanya, boleh atau tdk, benar atau salah, baik atau buruk. Mengapa? Krn Firman itu absolute. Kita tdk boleh dan tdk berhak mengubah, menambah atau menguranginya. Jd ini bkn soal memberikan semangat, spy org tdk patah semangat. Misal: Jika seseorg bertanya kpd sdr apakah berbohong itu dosa? Apakah kita berani mengatakan yg sebenarnya? Bhw menurut FT bohong adalah dosa atau kita mengatakan bohong tdk masalah, asalkan utk tujuan yg baik?
2. Saat berkaitan dgn hidup dan mati.
Tdk bs racun dikatakan sbg permen atau vitamin. Racun ya racun. Mk kita hrs mengatakan itu apa adanya. Walau hrs membuat marah, tetap kita hrs mengatakan kebenaran apa adanya. Krn akibat yg ditimbulkan bs menjd lbh fatal, bila mengatakan racun sbg permen.
Mengatakan/ melakukan apa adanya bila disampaikan dgn bahasa dan perilaku yg baik, tentunya akan membawa kita ke arah yg baik. Mgk tdk utk wkt skrg, tp suatu saat, pasti org akan mengerti dan mengakui kebenaran ini.
Mengasihi seseorg tdk berarti bhw kita membiarkan, menyetujui, menerima kesalahan/ hal2 yg tdk baik dari org itu. Mengatakan apa adanya adlh wujud kita mengasihi org itu .
Mari kita belajar mengatakan apa adanya di dlm keseharian kita spy kita menjadi sahabat bagi banyak org. sahabat yg mengasihi apa adanya, tdk punya maksud tertentu utk kepentingan pribadi. Amin (MR).
Recent Comments