Hai! Namaku Amadeus Timothy Disini aku Bakal share pengalamanku saat sedang bergumul mencari tempat kuliah.
Ya seperti anak kelas 12 pada umumnya aku mulai fokus mencari tempat kuliah. Aku memutuskan untuk berjuang mengejar impianku ke ITB dimana ada 3 Jalur yang dibuka untuk seleksi ke perguruan tinggi negeri (PTN), yaitu jalur SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Singkat cerita aku mendaftar salah satu bimbel di salah satu bimbel dan mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti alur seleksi ke PTN.
Aku ikut didaftarkan oleh SMA Kristen YSKI untuk mengikuti seleksi SNMPTN yang menggunakan nilai raport. Singkat cerita tibalah hari pengumuman hasil seleksi SNMPTN. Ternyata aku belum lolos melalui seleksi SNMPTN. Aku ga nyerah segampang itu karena di seleksi SNMPTN dipengaruhi oleh banyak faktor jadi hasilnya memang tidak bisa ditebak.
Aku gaspol berjuang lagi untuk SBMPTN dimana disini murni bedasarkan nilai tes yang akan aku kerjakan hingga tiba hari dimana SBMPTN dilaksanakan. Aku bisa mengerjakan semua subtes dengan lancar terutama matematika dan fisika dimana
2 pelajaran itu adalah Hal yang paling aku kuasai. Namun, hal tak terduga terjadi saat pengumuman SBMPTN. Aku lagi lagi gagal dan yang makin memperparah keadaan adalah ternyata nilai matematika dan fisikaku bener bener jelek, kaya nilai orang yang iseng ikut tes dan jawab ngasal.
Di titik ini Aku bener bener down dan merasa kecewa banget, bahkan aku hampir nyerah dan menggantung mimpiku untuk ke ITB. Di saat inilah aku teringat dengan kisah tongkat musa.
Keluaran 4:1-4
(1) Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” (2) TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.” (3) Firman TUHAN: “Lemparkanlah itu ke tanah.” Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. (4) Tetapi firman TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya” Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya
Musa hanya punya tongkat di tangannya dan Tuhan yang berkarya melalui tongkat itu. Aku datang menghadap Tuhan dan berdoa menyerahkan nilai SBMPTN dan perjalananku di seleksi mandiri ke dalam tanganNya,
“This is all i have, I leave everything to You, because i believe that You are the one
who can change graves into gardens.”
Itulah doa yang aku ucapkan ditengah semua keputusasaanku. Aku sudah ga memikirkan lagi entah di seleksi mandiri ini lolos atau nggak, cuma 1 Hal yang membuat aku terus berlari, dimana aku terinspirasi dari seorang pelari asal tanzania John Stephen Akhwari, dimana ia berkata “aku dikirim oleh negaraku tidak hanya untuk melewati garis start tapi juga untuk melewati garis finish.” Aku hanya berpikiran untuk menyelesaikan saja apa yang sudah aku mulal. Walaupun sulit karena secara logika nilai SBMPTN ku sangat jelek, aku hanya melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya pada Tuhan.
Aku ikut seleksi mandiri di 4 universitas ITB, UGM, ITS, dan UNDIP. Tak disangka aku diterima di 4 universitas itu Teknik Fisika-ITB, Teknik Elektro-UGM, Teknik Elektro ITS, dan Teknik Elektro UNDIP. Dari pngelamanku ini ada hal yang bisa kupelajari dimana Tuhan mau anaknya hanya mengandalkanNya, bukan mengandalkan raport dan sekolah di SNMPTN, bukan mengandalkan bimbel dan kemampuan diri sendiri di SBMPTN, namun berserah dan percaya serta hanya mengandalkan Tuhan seperti di seleksi mandiri.
Mazmur 118:13
Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.
Recent Comments