Select Page

BATASAN (Boundaries)

Banyak orang berpikir bahwa setelah menerima Yesus, kita bisa berbuat apa saja dengan bebas tanpa takut akan akibat apa-apa. Seolah-olah dengan menerima Yesus, kita mendapat lisensi untuk bisa berbuat apa saja sesuka kita dan tetap masuk Surga. Tidak ada neraka bagi orang yang sudah percaya katanya. Tidak ada hal yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan katanya. Keselamatan itu adalah 1x untuk selamanya katanya. Jadi, bisa berbuat dan berkata apa saja, tanpa takut berdosa, kehilangan keselamatan dan melukai hati Tuhan. Ini jelas pandangan yang salah. Ini bukan pandangan Alkitab. Ini tidak diajarkan Tuhan. Bagaimana pengertian yang benar?

a.       Ada batasan tertentu (Certain boundaries).

Di dalam Tuhan, semua hal sudah diatur dengan baik. Semua aturan tersebut sudah diatur sebelum mereka masuk ke Kanaan, bukan setelah masuk. Tuhan bukan Tuhan yang responsive / reaktif. Tunggu kejadian terjadi dulu, baru dibuat aturan dan batasan. Sebelum segala sesuatu terjadi, Tuhan sudah memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh.

 

b.      Ada batasan yg jelas (Clear boundaries).

Batasan yang diberikan Tuhan sudah sangat cukup dan jelas. Hal-hal yang diberikan bisa dimengerti dengan baik. Tuhan menyebut nama, ukuran, batasan, informasi, dll., yang sudah lebih dari cukup untuk mencegah salah paham, disinformasi atau miskomunikasi. Kalau kita perhatikan ayat-ayat ini, Tuhan sudah menyebut utara, selatan, barat dan timur. Lalu menyebut nama daerah dan nama kota. Lalu menyebut itu bagian untuk siapa. Lalu ini dan itu. Bahkan Tuhan memberikan Musa dan para imam bersama mereka, untuk membantu menjelaskan hal-hal yang dirasa belum jelas. Semua untuk meminimalisasi salah paham dan paham salah di antara mereka, juga kita hari ini.

 

c.       Ada batasan yang lengkap (Complete boundaries).

Batasan yang diberikan Tuhan meliputi hal-hal fisik (makanan), pernikahan, relasi antar personal, masalah moral, ibadah, tempat tinggal, pekerjaan, dll. Sungguh lengkap apa yang Tuhan berikan kepada kita. Tidak ada alasan, kita mengatakan bahwa Tuhan tidak peduli atau tidak mengatur apa yang menjadi urusan kita sehari-hari.

 

d.      Ada batasan yang tetap (Constant boundaries).

Tuhan bukan Tuhan yang selalu berubah-ubah. Ia adalah Allah yang konstan. Apa yang Ia kehendaki, katakan, sampaikan, perintahkan, semua konstan. Tidak berubah sekarang boleh, besok tidak dan demikian sebaliknya. Misalnya: Tidak bisa sekarang boleh istri banyak, besok hanya 1 istri. Kalau ada hal-hal yang kelihatan berubah, bertolakbelakang, maka itu harus diteliti lagi, supaya kita jadi mengerti bagaimana memahaminya. Tapi, pada dasarnya, semua konstan. Hal itu karena Allah kita juga adalah Allah yang konstan.

 

Kiranya, kita dalam hidup ini juga selalu mengusahakan hidup di dalam batasan-batasan yang sudah Tuhan berikan. Bukan hanya bicara masalah berkat yang akan kita terima, bila kita hidup dalam kehendak-Nya, tapi lebih ke arah hidup yang berarti, karena kita sudah bisa menyenangkan Tuhan. ASH.