BERHASIL
Semua orang pasti ingin berhasil. Berhasil dalam segala bidang kehidupan merupakan impian dan harapan bahkan perjuangan semua orang. Namun, apakah berhasil itu harus diterjemahkan menjadi kaya raya, investasinya banyak, harta berlimpah, perhiasan yang mahal, kendaraan mewah? Apakah berhasil artinya populer, terkenal, dicintai dan dikagumi banyak orang? Apakah berhasil artinya memiliki jabatan, otoritas, wewenang dan posisi yang tinggi? Apakah berhasil artinya memiliki badan yang sehat kuat dan panjang umur? Apa pengertian kita tentang berhasil? Bagaimana bila kita melihat kehidupan Yusuf yang dikatakan berhasil sampai pasal ini?
Yusuf seorang yang: [a]. Rajin bekerja (37:2). Ia tidak menghabiskan waktu bermain, bermalasan-malasan atau bersantai tanpa pekerjaan. [b]. Rendah hati (37:3). Ia mendapat hadiah jubah indah dari orang tuanya. Ia tidak ke mana-mana membanggakan jubahnya itu. Ia tidak menghina orang lain yang tidak memiliki jubah seperti dia. [c]. Ramah (37:4). Akibat ia memiliki jubah indah, kakak-kakaknya iri hati kepadanya dan mengatakan hal-hal yang buruk kepadanya. Tapi, ia tidak pernah membalas berkata-kata buruk. Ia tidak pernah mengucapkan kata-kata yang tidak sopan. [d]. Terbuka (37:5). Apa yang ia alami, ia ceritakan kepada orang tua dan saudara-saudaranya apa adanya. [e]. Taat (37:13). Apapun yang Yakub minta ia lakukan, ia lakukan dengan sukacita dan sungguh-sungguh. Ia tidak menunda atau menolak apa yang Yakub katakan. [f]. Mengasihi saudara-saudaranya (37:13). Ia mau tatkala ia diminta bertemu saudara-saudaranya itu. Ia tidak punya niat buruk, hati benci dan pikiran jelek kepada saudara-saudaranya. [g]. Bertanggung jawab (37:17). Ayahnya memintanya mengantar makanan kepada saudara-saudaranya. Ternyata itu suatu hal yang tidak mudah, karena saudara-saudaranya menggembalakan domba tidak di 1 tempat. Tapi, Yusuf tetap melakukan tugasnya sampai selesai. Ia tidak mudah menyerah, lalu mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugasnya.
Tapi, apakah kepribadian yang baik, menghindarkan Yusuf dari kejadian-kejadian yang buruk? Apakah penyertaan Tuhan serta merta membuat hidup Yusuf lancar tanpa ada masalah? Apa yang dialami oleh Yusuf?
a. Ditelanjangi (37:24). Jubahnya yang maha indah diambil dan nanti dikoyakkan, lalu dicelupkan ke dalam darah binatang.
b. Dijual (37:25). Ia dijual kepada seorang pedagang Midian yang membelinya dengan harga murah.
c. Dijual lagi kepada seorang pejabat Mesir, Potifar (39:1).
d. Digoda oleh istri Potifar setiap hari (39:7, 10, 11).
e. Difitnah oleh istri Potifar (39:14).
f. Dipenjarakan (39:20).
g. Dijadikan wakil kepala penjara (39:22). Tapi, tetap dalam penjara dan tetap harus bekerja. Bukan boleh santai-santai.
Apakah hal-hal di atas adalah gambaran orang berhasil? Dan belum selesai. Kalau kita lanjutkan, maka kita bisa melihat lagi hal-hal buruk yang dialami Yusuf. Semua hal itu harus dialami Yusuf selama bertahun-tahun. Dan memang pada akhirnya, ia menjadi perdana mentri besar di Mesir. Tapi, perjalanan hidupnya, khususnya di awal kehidupannya, seolah bertolak belakang dengan kata berhasil itu.
Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita sedang bergumul dengan kehendak Tuhan? Apakah kita kecewa, karena bukan kehendak kita yang terjadi, melainkan kehendak Tuhan? Apakah kita merasa tidak berhasil, sekalipun sudah sungguh taat kepada Firman Tuhan? Mari kita selalu berserah dan tunduk kepada kehendak-Nya yang sempurna. Percaya, hal yang besar sudah Tuhan siapkan bagi kita. ASH
Recent Comments