Yohanes 3:10.
“Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?”
GURU
Guru adalah profesi dan jabatan yang sangat dihormati pada saat itu, juga sampai sekarang di seluruh dunia. Khususnya di Indonesia, seorang guru sampai diberi gelar, pahlawan tanpa tanda jasa.
Mengapa demikian? Karena guru adalah sumber ilmu dan informasi. Ia memberikan hal-hal yang sangat penting dan berarti dalam kehidupan seseorang untuk bisa melakukan kebaikan dan hal-hal yang berguna untuk banyak orang. Tapi lebih dari pada itu, bukan hanya soal kebaikan, melainkan yang lebih penting adalah soal kebenaran.
Sebuah informasi sebenarnya bukan soal panjangnya, banyaknya, cepatnya, jelasnya, dll., tapi soal kebenarannya. Untuk apa informasi yang banyak, cepat, dll., tapi tidak benar? Untuk apa informasi yang diberikan sangat lengkap, tapi tidak ada yang benar?
Itulah yang dibicarakan dalam dialog antara Yesus dan Nikodemus. Nikodemus disebut sebagai guru/pengajar dalam ayat ini. Tentu ia memiliki dan sudah mengajarkan begitu banyak hal kepada murid-muridnya dan semua orang yang ada. Apalagi ia disebut sebagai pengajar Israel. Sebuah gelar dan pengaruh wibawa yang tidak sembarangan. Namun, pada saat ia bertemu dengan Yesus, ia tidak mengerti apa yang Yesus katakan soal kebenaran, khususnya soal keselamatan.
Bisa dibayangkan, bahwa selama ini, ia mengajarkan teori-teori tentang keselamatan, tapi keliru semua. Mungkin selama ini, ia mengajarkan bahwa keselamatan itu dapat diperoleh dengan usaha manusia, banyak berbuat baik, rajin memberi amal, menjauhi kejahatan, dll. Sama sekali bertolak belakang dengan yang Yesus ajarkan, bahwa keselamatan itu hanya dengan percaya. Ya, hanya dengan percaya. Bukan dengan jasa manusia. Kalau keselamatan bisa dicapai dengan jasa manusia/usaha manusia sendiri, lalu buat apa Yesus mati dan menggantikan hukuman kita?
Bukan berarti perbuatan baik tidak penting. Perbuatan baik sangat penting. Tapi perannya bukan untuk mendapatkan keselamatan. Letaknya bukan di depan, sebelum mendapatkan keselamatan. Fungsinya bukan untuk mendapatkan keselamatan. Perbuatan baik letaknya di belakang. Setelah seseorang diselamatkan, ia otomatis dan harus menyatakan rasa syukur atas keselamatannya itu dengan berbuat baik. Semakin mengerti berapa besar harga dari keselamatan yang ia terima, maka ia akan semakin serius berbuat baik.
Apa yang Yesus ajarkan adalah hal yang baru baginya. Sangat bertentangan dengan apa yang selama ini ia ajarkan. Maka ia tidak mengerti. Yesus mengatakan bahwa orang diselamatkan (dilahirkan kembali) itu adalah dengan air dan Roh (v 5), bukan dengan perbuatan baik, jasa manusia, dll. Tidak ada kata perbuatan baik, jasa manusia, dll, dalam ayat 5 ini bukan? Lalu dibawahnya, pada ayat 16, dijelaskan, bahwa barang siapa percaya (tidak pakai ditambah apapun), ia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak percaya, maka ia akan dihukum (v 18).
Bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan melembutkan hatinya, sehingga ia bukan hanya terinspirasi dengan semua informasi kebenaran ini, tapi juga mau membuka hatinya untuk percaya kepada Yesus, sehingga ia diselamatkan.
Keyakinan dan rasa syukur karena sudah pasti diselamatkan ini, memberikan kekuatan kepada Nikodemus untuk menjalani hari-harinya yang tidak mudah. Khususnya dalam suasana penjajahan orang Israel oleh orang Romawi pada saat itu. Keadaan tidak langsung berubah 180 derajat, langsung bebas merdeka, langsung aman sejahtera. Mereka tetap terjajah. Mereka tetap menjalani hari-hari yang penuh tantangan. Tapi damai sejahtera Kristus menguatkan mereka menjalani hari-hari mereka dengan baik.
Bagaimana dengan situasi kita hari ini? Rasanya keadaan juga tidak makin membaik. Keadaan tidak tiba-tiba berubah hanya dengan kita percaya atau rajin berdoa kepada Tuhan. Penyakit dan orang sakit makin bertambah banyak. Keadaan ekonomi juga makin membuat stress, dll.
Kiranya dalam bulan perdamaian ini, hati kita dipenuhi damai dan keyakinan akan karya keselamatan Kristus, sehingga kita bisa selalu kuat dan semangat dalam menjalani hari-hari kita dengan baik.
Recent Comments