Renungan KoPer 27 Nop 2020
TAK TERGOYAHKAN
Keluaran 1 : 15 – 22
Nats hr ini akan kita fokuskan pd 2 bidan yg takut akan Allah yaitu Sifra dan Pua. Sifra berarti cantik dan Pua berarti bercahaya. Dua bidan ini diperintahkan firaun utk membunuh setiap bayi laki2 org Israel yg baru lahir, tetapi mrk tdk melakukannya krn mrk takut akan Allah. Dlm situasi yg terjepit antara menolong setiap kelahiran dan membunuh bayi laki2, pastilah Sifra dan Pua mengalami byk pergumulan. Tetapi…apa yg menjadi keputusan mrk adalah yg terbaik, mrk tdk goyah dlm takut mrk akan Allah. Mrk tdk goyah dlm mengemban amanat utk menolong dlm setiap kelahirn bayi.
Dari kedua bidan ini kita belajar bhw utk menjadi kuat/tak tergoyahkan tdk tergantung pada:
1. SITUASI/KONDISI
Situasi yg baik mmg mudah bg kita utk tidak goyah, tetapi situasi yg terjepit membuat kita tergoda utk melakukan sesuatu diluar apa yg menjdi prinsip kita. Sifra dan Pua tetap melakukan bagiannya utk menyelamatkan nyawa bayi Israel, meskipun situasi saat itu memungkinkan bg mrk utk membunuh, mrk tetap teguh pd apa yg mrk yakini.
2. ORG YG MEMBERI PERINTAH (FIRAUN).
Firaun adalah org yg seharusnya mrk takuti krn firaun jaman itu adalah firaun yg kejam dan tidk mengenal belas kasihan. Bisa sj mrk yg melawan perintah firaun akan ditangkap dan dibunuh. Sifra dan Pua memilih lbh takut pd Allah drpd takut pd firaun. Dmkn jg dgn Petrus, dia dilarang utk memberitakan Injil tapi ia tetap memberitakan Injil. Ia berkata, kpd siapa kita hrs lbh takut, kpd manusia yg bisa membunuh tubuh ini atau kpd Allah yg membunuh jiwa? Mat 10:28.
Jika kita diperintahkan oleh org yg kedudukannya di atas kita utk melakukan sesuatu yg tdk baik, yg bertentangan dgn perintah Tuhan, apa yg akan kita lakukan? Mari kita mengambil keputusan spt Sifra dan Pua yg lbh takut kpd Allah drpd kpd Firaun. Akibat dr mrk takut akan Tuhan, mrk diberkati Tuhan dgn berumah tangga.
Kisah nyata yg melatar belakangi lagu mengikut Yesus keputusanku adalah perjuangan iman dr seorg pria yg berasal dr suku ASSAM di India.
Ia dan keluarganya menerima Yesus sbg Juruselamat pribadinya di saat ada penginjil dr Wales yg melakukan Mission trip di kampungnya. Dgn semangat yg membara, pria ini kemudian membagikan pengalaman imannya kpd teman2 sesukunya, dan byk dr mrk yg akhirnya menerima Yesus sbg Juruselamat pribadi mrk. Mengetahui hal itu, kepala suku pun geram dan memerintahkan anak buahnya utk mencari siapa yg menyebarkan Yesus ini. Singkat cerita pria ini beserta keluarganya (1 istri dan 2 anak) tertangkap dan diadili oleh sang kepala suku. Kepala suku meminta agar pria itu menyangkal Yesus atau keluarganya akan dihabisi satu persatu. Namun pria ini tau benar bhw mengikut Yesus sdh menjadi keputusannya yg bulat dan ia imani, maka bait pertama dr lagu ini keluar dr mulutnya. “Mengikut Yesus keputusanku…ku tak ingkar” seketika itu jg kedua anaknya dibunuh. Kepala suku kembali menekan sang pria utk menyangkal Tuhannya atau istrinya akan dibunuh. Sang pria sadar bhw kedua anaknya sdh meninggal, dan istri yg dikasihinya pun akan menyusul kedua anaknya, maka terlontarlah bait kedua dr lagu ini:”Ku ikut Yesus walau sendiri”.Dan istrinya dibunuh…dan saat itu sang pria tdk mempunyai siapa2 lagi dan tidak ada sesuatu apapun yg ia punyai. Ketika kepala suku kembali menyuruh pria ini utk menyangkal Yesus, ia pun hanya bisa berkata:” Salib didepan, dunia diblakang, ku tak ingkar”. Dan pria ini pun dibunuh. Namun pekerjaan Tuhan Yesus tdk pernah terselami oleh pikiran manusia. Melalui kesaksian hidup sang pria dan keluarganya yg rela melepas nyawa demi sang Juruselamat, kepala suku ini pun tercengang dan pada akhirnya menerima Yesus sbg Juruselamat pribadinya jg. Pria ini tidak tergoyahkan imannya walaupun situasi dan kepala suku yg memerintahkan, memungkinkan bg nya utk menyelamatkan n…
Recent Comments