Select Page

TAKUT

Terjemahan bahasa Indonesia untuk kata ini lebih tepat diterjemahkan sebagai hormat (revere). Tuhan bukan mengharapkan kita untuk takut kepada Dia. Takut dalam arti takut lalu menjauh / menghindar. Takut seperti takut kepada binatang buas. Saat kita bertemu binatang buas yang besar dan mengaum, kita akan merasa takut, lari dan menghindar. Bukan takut semacam itu yang Tuhan harapkan dari kita. Tapi hormat yang dilandasi hati penuh cinta, yang justru akan membuat kita mendekat. Juga bukan rasa takut karena terpaksa. Melakukan semua dengan terpaksa. Memang melakukan, tapi sebetulnya tidak rela dan tidak sukacita. Maka, sekali lagi, Tuhan mau kita memiliki hati hormat yang dilandasi cinta dan kekaguman kepada Tuhan. Mengapa kita harus hormat penuh cinta kepada Tuhan?

a.       Karena Ia adalah pencipta kita.

Ia yang membuat kita sedemikian rupa. Jelas sebagai pencipta, Ia di atas kita segala-galanya. Ia tidak dapat dibandingkan dengan manusia, karena Ia tidak selevel dengan kita. Kita ini debu, uap atau rumput yang tidak berarti apa-apa di hadapan-Nya. Memang kita diciptakan serupa dan segambar dengan Dia. Tapi, secara hakekat dasar kita, kita ini bukan tandingan Tuhan.

 

b.      Karena Ia adalah pemberi berkat kepada kita.

Kalau kita bisa, semua adalah kemurahan-Nya. Ia memberi kita talenta karunia, kesehatan kekuatan, bahkan kesempatan. Kalau Ia tidak memperlengkapi kita dengan talenta karunia, tidak memberi kita kesehatan kekuatan dan tidak memberi kita kesempatan, apa yang kita bisa buat? Apakah kita bisa ada sampai hari ini itu adalah karena usaha kita? Kalau kita bisa sampai di posisi ini, apakah itu karena kehebatan kita? Kalau kita bisa berhasil ini dan itu, apakah itu karena kemampuan kita? Bukan hanya di dalam dunia, tapi juga sampai kekekalan. Apakah kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri? Apakah kita bisa menebus dosa kita sendiri? Apakah kita bisa masuk ke Surga dengan kemampuan kita sendiri? Itulah yang Tuhan lakukan dan akan segera kita peringati pada Jumat Agung dan Paskah ini.

 

c.       Karena Ia adalah penerima kembali segala yang Ia telah berikan kepada kita.

Saat kita meninggal, kita akan bertemu dengan Tuhan. Tuhan akan menanyakan apa yang sudah kita buat dengan semua talenta yang Ia berikan kepada kita. Seperti hamba yang baik dan hamba yang jahat. Tuannya telah memberikan kepada mereka talenta yang harus dikembangkan dan dipertanggungjawabkan kembali kepada tuannya. Demikian juga dengan kita, kita akan mempertanggungjawabkan semua berkat yang Tuhan telah percayakan kepada kita. Maka mari kita melakukan yang terbaik demi hormat dan cinta kita kepada-Nya. Kita ini bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Maka, jangan mencuri hormat dan kemuliaan yang memang seharusnya kita kembalikan dan berikan hanya kepada Tuhan yang layak menerima segala hormat dan pujian. ASH.