TERTAWA
Tertawa memang baik. Ia bisa menyehatkan tubuh dan jiwa kita. Tertawa sangat dianjurkan untuk dilakukan semua orang. Charlie Chaplin pernah berkata bahwa 1 hari tanpa tertawa adalah 1 hari yang terbuang sia-sia. Jadi memang tertawa sangat baik. Namun, kadang tertawa juga bisa menjadi kurang baik. Khususnya bila tertawa itu adalah respon tidak percaya terhadap janji atau Firman Tuhan.
Kita melihat di sini, Tuhan memberikan janji-Nya kepada Abraham dan Sara. Yaitu bahwa mereka akan punya anak laki-laki dan akan menjadi bangsa yang besar. Apa respon mereka? Keduanya tertawa. Abraham tertawa (Kej. 17:17). Sara juga tertawa (v 12). Mereka tertawa, karena memang secara logika, janji Tuhan ini tidak masuk akal. Mustahil. Tidak mungkin bisa terjadi. Mengapa? Karena mereka berdua sudah tua. Abraham berusia 99 tahun. Sara berusia 89 tahun. Mana mungkin orang setua itu, masih bisa mengandung dan punya anak. Ditambah lagi, Sara itu sebetulnya mandul. Maka jelas janji Tuhan ini, walau sudah sangat jelas dan tegas, karena sudah disampaikan berkali-kali dengan sangat detil, tetap mustahil bisa diterima dengan akal sehat.
Untungnya, Tuhan tidak marah dan membatalkan janji-Nya ini. Ia tetap dengan apa yang dikatakan-Nya. Memang tidak ada perkataan Tuhan yang diucapkan sembarangan, sehingga perlu diralat, dikoreksi atau disesali.
Maka ada beberapa hal yang bisa kita renungkan dalam kisah ini:
a. Janji Tuhan tidak pernah berubah.
Tuhan bukan orang yang berulangkali berjanji, tapi tidak menggenapi. Sebetulnya, cukup bagi Tuhan untuk berkata-kata 1x saja dan semua itu akan terjadi. Janji Tuhan tidak dan belum pernah berubah. Sejarah Alkitab tidak pernah mencatat ada janji Tuhan yang berubah, batal, meleset, keliru, kurang, dll. Apa yang Tuhan katakan adalah ya dan amin. Pasti terjadi. Pasti terlaksana. Pasti tergenapi.
b. Janji Tuhan tidak terpengaruh respon manusia.
Janji Tuhan tetap akan terjadi, walau manusia percaya atau tidak, mengerti atau tidak. Kita bisa melihat berulangkali dalam Alkitab, walau manusia tidak percaya, apa yang dikatakan Tuhan tetap terjadi. Misalnya, janji Tuhan kepada Zakaria, bahwa ia akan memiliki anak, walau istrinya, Elizabet, adalah seorang yang mandul dan mereka berdua juga sudah lanjut usia. Dan benar, Zakaria akhirnya memiliki anak, Yohanes Pembaptis. Yang lebih dahsyat lagi adalah dalam hal kelahiran Yesus. Maria jelas tidak mengerti, bagaimana ia yang belum bersuami, bisa mengandung. Tapi, apa yang tidak dimengerti oleh manusia, tidak menjadi masalah bagi Tuhan. Termasuk dalam kisah Abraham dan Sara ini. Mereka tidak percaya janji Tuhan. Mereka tertawa. Tapi, janji Tuhan tetap terlaksana.
c. Janji Tuhan tidak pernah sia-sia.
Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu hanya untuk menunjukkan kuasa-Nya yang dahsyat. Ya, memang Ia adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Tapi, apa yang Ia lakukan adalah juga untuk kebaikan kita. Mungkin, kita merasa, sebaiknya Isak tidak lahir. Sebab akan menyebabkan perselisihan yang panjang lebar. Atau mungkin kita berpikir, hidup kita akan lebih baik, seandainya Tuhan tidak menciptakan pohon pengetahuan jahat dan baik, mengizinkan si jahat mencobai Adam dan Hawa, mengizinkan mereka jatuh dalam dosa, dll. Atau sekalian, seandainya Tuhan tidak menciptakan Adam dan Hawa, maka Yesus tidak usah repot datang ke dalam dunia, dst. Sekali lagi, kita sulit mengerti dengan sempurna, apa maksud Tuhan, tapi biarlah kita percaya, bahwa apa yang Tuhan janjikan itu adalah baik, sempurna dan indah.
Apakah kita masih percaya kuasa Tuhan di tengah pandemi dan masa depan yang tidak jelas? Apakah kita sudah dan sedang mentertawakan Firman Tuhan? Mari kita teguhkan hati dan semangat. Kita terus percaya, bahwa ada maksud Tuhan yang indah di balik ini semua dan wabah ini pasti berlalu sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan.
- Pujian.
Tuhan tak pernah janji, langit selalu biru, tetapi dia berjanji, selalu menyertai
Tuhan tak pernah janji, jalan selalu rata, tetapi dia berjanji, berikan kekuatan
Jangan pernah menyerah jangan berputus asa mujizat Tuhan ada saat hati menyembah
Jangan pernah menyerah jgn berputus asa mujizat Tuhan ada bagi yg setia dan percaya
- Pokok Doa.
- Berdoa bagi diri kita dan keluarga kita, agar kita tetap sehat, kuat, beriman dan setia sekalipun dalam situasi yang berat.
- Berdoa bagi keberlansungan ibadah on site dan online di gereja-gereja, termasuk di gereja kita pada, termasuk untuk persekutuan komisi-komisi. Kiranya Tuhan terus memberkati.
- Berdoa bagi perekonomian, keamanan dan kesehatan dunia, khususnya di Indonesia, kiranya Tuhan berbelaskasihan memulihkan dan menolong, sehingga keadaan bangsa ini bisa terus lebih baik dari hari ke hari.
- Berdoa bagi pemerintah kita, kiranya Tuhan terus memberikan hikmat dan hati yang takut akan Tuhan
ASH
Recent Comments